Silahkan Berbagi:

"Ide kamu bagus, kenapa kamu tidak buat menjadi artikel sehingga banyak orang yang bisa mengambil manfaat darinya?"

"Ah, saya tidak berbakat menjadi penulis"
"Wah, saya enggak punya waktu nih, kerjaan sudah seabrek-abrek"
"Nanti dulu deh, tunggu saya punya waktu, nanti saya buat dengan teliti"

Demikian kira-kira tanggapan orang ketika diminta menuangkan idenya dalam bentuk tertulis. Tentunya ada lebih banyak lagi variasi jawaban yang pada intinya menunjukkan keengganan orang untuk menulis.

Banyak orang bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menceritakan pendapat dan sarannya tentang suatu hal, tapi mereka langsung "menciut" ketika diminta untuk membuatnya dalam bentuk tertulis.

Hal tersebut mungkin disebabkan karena sistem pendidikan di Indonesia yang lebih menekankan multiple choice atau soal pilihan berganda dibandingkan essay. Benar-tidaknya anggapan ini, marilah kita biarkan para ahli yang membahas karena tujuan utama saya membuat tulisan ini adalah memberi sedikit "pencerahan" kepada orang yang takut menulis atau bantuan bagi orang yang ingin menulis tapi tidak tahu bagaimana memulainya.

Jika anda adalah seorang yang lulus SMU, maka mestinya anda pernah belajar tentang cara membuat karangan. Jika anda belum lulus SMU, jangan kecil hati, karena pelajaran mengarang tersebut dapat dipelajari tanpa anda harus mendaftar di SMU dan anda dapat mempelajarinya di sini.

Membuat karangan dapat dimulai dengan berbagai cara, berikut adalah salah satu cara yang dapat dengan mudah anda pelajari:

  • Buat kerangka karangan.
    Kalau anda membuat sebuah artikel, maka kerangka karangan ini adalah topik-topik yang dibahas dalam artikel tersebut.
    Kalau anda membuat sebuah buku, maka kerangka karangan ini bisa jadi merupakan bab-bab yang menyusun buku tersebut.
  • Buat kalimat-kalimat kepala untuk tiap topik di kerangka karangan.
    Kalimat kepala ini adalah potongan-potongan ide yang menjadi isi dari kerangka karangan.
  • Kembangkan kalimat kepala tersebut.
    Setelah kalimat kepala terbentuk, anda bisa mengembangkan kalimat-kalimat tersebut menjadi paragraf sehingga tulisan anda (artikel atau buku) mulai terbentuk.
  • Baca dan koreksi.
    Setelah selesai mengembangkan semua kalimat kepala, jangan lupa untuk membaca kembali karangan anda dan koreksi bagian-bagian yang anda pikir masih kurang tepat. Koreksi ini juga mencakup perbaikan dari segi tata bahasa dan penggunaan kata-kata.
  • Setelah melalui keempat tahap di atas, maka artikel/buku anda sudah siap untuk didistribusikan, tinggal anda mencari penerbit atau publisher yang mau menerbitkan karya anda. Jika anda masih belum menemukan penerbit yang mau menerima karya anda, kami dari Bursa Internet dapat membantu dengan menerbitkan versi singkat dari karangan anda, sehingga anda dapat semakin dikenal publik dan pada akhirnya akan "dilirik" juga oleh penerbit.

Selain dengan kepuasan dalam membuat tulisan, seorang penulis adalah seorang yang non-egoistic. Kenapa demikian? Karena seorang penulis mau berbagi pengetahuannya dengan orang lain, dengan demikian orang lain akan berkembang atau dapat memanfaatkan pengetahuan tersebut.

Jadi, daripada menyimpan pengetahuan anda di kepala, kenapa tidak menuliskannya? Siapa tahu anda bisa menjadi penulis terkenal.

Akhir kata, "tiada gading yang tak retak", tulisan ini pun jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mempersilahkan anda yang membaca artikel ini untuk memberikan komentar mau pun ide-ide yang bisa kita pelajari bersama.

(RIS)

{moscomment}