Silahkan Berbagi:

Review Summary

Alamat & Telepon :
  • Jl. KH Akhmad Dahlan no 18, Kebayoran Baru Ph : 739 3891
  • Jl. Kemang Pratama Raya Blok MM 19/20 (VISITED)
  • Jl. M. H Thamrin (samping kantor pos) Lippo Tangerang, Ph : 8990 7912
  • TIS Square, Jl MT. Haryono Kav 8-9 Ph : 829 5548
Jam Operasi : 10:00 - 22:00
Harga : $
Credit Card : Visa & Master
Jenis Makanan : Makanan Belanda/International
Overall : Menu variatif, rasa disesuaikan dengan selera Indonesia.
Tgl Kunjungan : 15 Nov 2006
Menu Favorit : Huzaren Sla, Belgian Fries met Holland Mayo

Keterangan perkiraan harga makan per orang:

$ : di bawah Rp. 50.000
$$ : Rp. 50.000 – Rp. 100.000
$$$ : Rp. 100.000 – Rp. 250.000
$$$$ : > Rp. 250.000

Full Review

HEMA restaurant menawarkan sesuatu yang berbeda, setidak-tidaknya pelarian dari hiruk pikuk Jakarta ke suasana Belanda yang "homy". Dari luar restaurant didekorasi dengan bunga-bunga tulip dan kincir angin ala Belanda, sehingga memancing orang untuk masuk dan mencicipi hidangan. Di dalam ruangan pun dengan hiasan khusus membuat seakan-akan kita sedang berada di negeri kincir angin tersebut.

Kami duduk di agak belakang, yang agak sepi dibandingkan di depan restaurant. Pelayang dengan ramah menjawab pertanyaan saya yang cukup banyak tentang makanan di menu karena tidak begitu "familiar" dengan menu ala Belanda. Akhirnya dipilih Hamburger In & Out, Belgian Fries met Holland Mayo, dan Pannekoek met Ice Cream untuk makan siang kami hari itu.

Dari namanya, Hamburger In & Out tampaknya ingin meniru Hamburger In & Out yang dijual di Amerika, yang memang sangat populer disana. Sayang usaha ini kurang berhasil. Walaupun terasa fresh karena diisi dengan tomat dan selada diatas daging panggang, tetapi agak terlalu manis dan ukurannya terlalu kecil. Sehingga kalau memesan hamburger sebaiknya didampingi dengan kentang goreng atau menu lain agar dapat mengenyangkan perut.

Berbeda dengan french fries pada umumnya, Belgian fries met Holland Mayo menggunakan kentang dengan potongan lebih tebal yang dihidangkan dengan saus spesial, dugaan kami mayonaise dicampur dengan kuning telur. Dihidangkan panas-panas, kentang dicocol dengan saus yang gurih ini memberikan rasa yang istimewa.

Sebagai desert, Pannekoek met Ice Cream yang kami pilih agak kurang menggugah selera. Terbiasa dengan penampilan pancake yang permukannya halus dan berwarna kecoklatan serta teksturnya fluffy, Pannekoek di HEMA warnanya pucat dan dari sisi rasa juga biasa saja. Ice cream nya juga sudah lumer karena desert datang terlalu cepat sewaktu kami masih menikmati hidangan utama (walaupun kami sudah berpesan dari awal jangan dihidangkan dulu sebelum diminta).

Perut sudah kenyang tetapi kami ingin mencoba yang lain, jadi kami memesan Huzaren Sla (yang menurut pelayan banyak dicari oleh orang Indonesia yang pernah kuliah/kerja di Belanda)dan Hutspot met Klapstuk. Belakangan sewaktu dicoba Huzaren Sla lumayan enak tetapi Hutspot (kentang yang dihaluskan plus daging)rasanya manis dan dagingnya alot.

Secara keseluruhan, bersantap di HEMA menawarkan suasana yang berbeda, menu makanan yang unik dengan harga yang terjangkau. Akan tetapi akan terasa lebih orisinal kalau tidak mengikuti lidah orang Indonesia yang suka manis.

{moscomment}